BORGOL.id, MAROS| UPTD Pengelolah Agribisnis Pertanian, Dinas Pertanian Kab. Maros menjadi sorotan warga dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Seperti diketahui, Alim Bahri merupakan kepala UPTD Pengelola Agribisnis Bisnis Pertanian pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros yang diberi tugas dan tanggungjawab oleh Pemerintah Daerah untuk mengelolah bisnis pengolahan dan penyewaan alat mesin pertanian.
Jenis mesin pertanian yang dikelolah dan disewakan meliputi Combine, tractor roda 4 dan roda 2, Pompa air, vertikal dyer, serta beberapa alsintan lainya yang di beli dengan menggunakan uang negara.
Dengan adanya dugaan penyalahgunaan jabatan, Supriono SH selaku ketua DPP Lembaga Pemerhati Hukum dan Lingkungan Hidup telah melaporkan saudara Alim Bahri dengan nomor surat aduan 01/LPK/PHLH/VI/2023 yang di tujukan untuk dikrimsus Polda Sulsel Jumat (9/6/2023)
Hasil penyewaan alat/Mesin Pertanian (Alsintan) merupakan sumber PAD bagi pemerintah daerah.
Alim Bahri yang diberi tanggungjawab sebagai pengelola diharapkan dapat bekerja secara maksimal untuk meningkatkan PAD, namun patut diduga melakukan tindak pidana korupsi.
Modus terduga pelaku adalah dengan mempreteli beberapa onderdil Combine, berupa gardan, ban Combine, genset, pompa air dan lain sebagainya, yang diduga dijual guna mendapatkan keuntungan pribadi yang menyebabkan kerugian negara hingga ratusan juta rupiah.
Indikasi perencanaan kejahatan dilakukan dengan cara
mematikan CCTV yang ada dalam lokasi, agar terduga pelaku tidak terekam saat menjalankan aksi kejahatannya, sehingga akses orang luar (Bukan pegawai/honorer) dengan mudah keluar masuk membuka dan mengambil onderdil yang dibutuhkan.
Sementara itu, Agun Samrima sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh Alim Bahri yang diberi kuasa untuk mengelola barang milik negara yang diduga di perjual belikan.
“Kami berharap APH dapat memeriksa dugaan tersebut agar tidak ada lagi pelaku kejahatan yang lainnya” Tegas Agun Sanrima. (Lally/bgl)
