Berita

Paslon Idaman Pertanyakan Penanganan Aliran Salafi dan Wahabi, Edy: Tidak Ada Larangan Khusus

×

Paslon Idaman Pertanyakan Penanganan Aliran Salafi dan Wahabi, Edy: Tidak Ada Larangan Khusus

Sebarkan artikel ini

Pekanbaru, Borgol  Id .Dalam Debat Publik Pilkada Kota Pekanbaru yang berlangsung pada Jumat (8/11/24), pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru nomor urut 3, Ida Yulita Susanti dan Kharisman Risanda, mengajukan pertanyaan terkait isu keagamaan kepada paslon nomor urut 4, Edy Natar Nasution dan Dastrayani Bibra, yang mengangkat tema “Agamis” dalam kampanye mereka.

Kharisman Risanda, calon Wakil Walikota dari paslon nomor urut 3, menyoroti fenomena berkembangnya aliran Islam Salafi dan Wahabi di Kota Pekanbaru, dan menanyakan langkah-langkah yang akan diambil paslon Edy-Bibra untuk menghadapinya.

“Kami menghargai tagline ‘Agamis’ yang diusung oleh Bapak, namun saya ingin mengetahui bagaimana Bapak menangani maraknya aliran Salafi dan Wahabi yang semakin berkembang di Pekanbaru?” tanya Kharisman.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Edy Natar Nasution, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur Riau dan Pj Gubernur Riau (2019-2024), menjelaskan bahwa pemerintah tidak melarang adanya golongan atau aliran tertentu selama kegiatan mereka tetap dalam kerangka hukum dan aturan yang berlaku.

“Sejauh ini, tidak ada larangan khusus dari pemerintah terkait hal tersebut. Selama kegiatan yang dilakukan tidak melanggar norma atau peraturan yang ada, masyarakat bebas untuk menjalankan keyakinannya masing-masing,” ujar Edy.

Edy juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama, serta memastikan bahwa perbedaan keyakinan merupakan hak pribadi yang tidak perlu dipaksakan.

“Setiap orang berhak untuk memeluk keyakinannya. Kita tidak bisa memaksakan orang lain untuk mengikuti aliran tertentu, dan kita juga tidak boleh menghalangi kegiatan mereka selama itu sesuai dengan peraturan yang ada,” tambahnya.

Pernyataan tersebut menarik perhatian publik, dengan sejumlah netizen memberikan komentar di akun Instagram @pkukini yang membagikan video debat tersebut. Beberapa komentar mencerminkan pandangan yang beragam, dengan beberapa orang menyayangkan pernyataan tersebut dan menyerukan agar isu agama tidak dipolitisasi.

Seorang warga yang muncul dalam video tersebut juga mengingatkan agar politisi lebih berhati-hati dalam membawa isu agama dan suku ke dalam kontestasi politik, karena masyarakat di Pekanbaru hidup rukun dengan saling menghormati perbedaan( wajah publik)