Borgol id –Ketapang, — Peristiwa tragis mengguncang warga Desa Danau Buntar, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang-Kalbar. Seorang balita berinisial MF (3) thn ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan setelah diduga menjadi korban penganiayaan oleh kakak kandungnya sendiri, KK (21)thn.
Insiden ini terjadi pada Rabu (26/12/2024) di rumah keluarga korban, yang terletak di perumahan karyawan sebuah perusahaan perkebunan sawit. Saat itu, orang tua korban sedang berjualan durian, dan MF dititipkan kepada KK di rumah.
Kapolres Ketapang melalui Kapolsek Kendawangan, IPTU Bagus Tri Baskoro, menjelaskan Korban adalah seorang balita berusia tiga tahun, sedangkan terduga pelaku adalah kakak kandung korban. Dari keterangan orang tua korban, KK diketahui mengidap gangguan jiwa.
Kejadian bermula ketika orang tua korban pulang ke rumah dan menemukan darah di lantai, sementara korban tidak ada di rumah.
Orang tua korban segera melapor ke satpam perusahaan, yang kemudian meneruskan laporan ke Polsek Kendawangan. Setelah interogasi, KK mengaku telah membuang korban namun tidak memberikan informasi pasti mengenai lokasi.
Setelah satu setengah jam pencarian, jasad korban ditemukan di tempat pembuangan sampah. Sebuah pisau panen sawit yang diduga digunakan oleh KK untuk menghabisi korban juga diamankan.
“Korban ditemukan pada Kamis dini hari (26/12/2024) sekitar pukul 01.30 WIB di tempat pembuangan sampah dekat perumahan, dalam kondisi terbungkus karung dan kepala terpisah dari tubuh,” terang IPTU Bagus Tri Baskoro.
“Hingga kini, motif kejadian masih dalam pendalaman oleh pihak kepolisian. Dugaan sementara, pelaku mengalami gangguan jiwa, sebagaimana disampaikan oleh keluarga,” sambungnya.
Atas perbuatannya KK telah diamankan di Mapolsek Kendawangan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara jasad korban telah dibawa ke Puskesmas Kecamatan Manis Mata untuk dilakukan visum.
“Insiden ini menggarisbawahi pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak. Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga korban dan berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” pungkasnya.(HNNtime.com)